Keinginan untuk sehat
adalah keinginan semua orang.
Termasuk saya yang sempat mengenyam pendidikan dan
bekerja di bidang kesehatan. Rasanya kurang afdol bilamana orang ‘kesehatan’
tidak sehat. Apalagi yang dipelajari khusus kebidanan, rasanya harus sesuai
dengan teori, terutama untuk kesehatan ibu dan anak.
Walau tidak lagi bekerja,
syukur Alhamdulillah ilmu yang saya miliki setidaknya bisa saya amalkan
terutama untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Sejauh ini, babyZril demam
hanya sekali setelah imunisasi DPT ke-2, sedangkan saya dan suami hampir tidak
pernah sakit. Kalau hanya flu, sembuh dalam 2 hari. Engg… kalau masalah sakit
perut keroncongan alias lapar, untuk saya sendiri mah sering, sih. Hihi. Yaa maklum
namanya juga ibu menyusui.
Meski demikian,
nyatanya masih ada saja keinginan di bidang kesehatan yang belum jua
terealisasi. Apa sajakah itu?
Mencatat tumbuh kembang anak
Setiap bulan saya ikut
kegiatan posyandu di balai RW. Sayangnya kadernya tidak terlalu peduli dengan
pertumbuhan dan perkembangan balita. Mohon maaf, nih. Mungkin karena bidannya
juga kurang menekankan. Para balita hanya ditimbang berat badannya menggunakan
timbangan beras. Bagi saya ini kurang valid karena tergantung penilaian
penimbang. Tidak ada ukur tinggi badan secara rutin juga. Hanya sekali, selama
setahun saya hadir di acara ini.
Saya tidak bisa ‘ujug-ujug’
bergabung dan mengubah semuanya. Toh ada
bidan yang bertugas di sana. Karenanya walau sudah ikut posyandu, berat dan
tinggi BabyZril masih saya ukur dan catat sendiri. Termasuk perkembangannya. Sayangnya
saya tidak punya denver, salah satu sarana acuan perkembangan balita. Dan ini
membuat penilaian pertumbuhan dan perkembangan BabyZril jadi kurang sempurna. Maafin Ibun ya Nak…
Mengikuti program KB
Percaya tidak, sampai
usia BabyZril setahun lebih ini, saya dan suami belum ikut program Keluarga
Berencana (KB). Inginnya memakai IUD, sayangnya sejak masa nifas hingga
beberapa bulan lalu, kondisi jalan lahir saya masih banyak lecetnya. Kalau dipaksakan
memaki IUD, dikhawatirkan terjadi radang. Jadi harus diobati dulu.
Untuk alternatif, kami
juga tidak memakai kondom. Anu… malas pakainya, haha. Padahal MasBoz juga orang
‘kesehatan’ loh. Tapi serius kami ingin ber-KB. Hanya belum terlaksana saja.
Membersihkan karang gigi
Kalau berkaca, pasti
saya juga ikut ngacain gigi. Lalu sedih
karena gigi menguning. Ingin sekali membersihkan karang gigi. Katanya sih tidak
ditanggung BPJS bila membersihkannya di puskesmas, jadi harus bayar sendiri
sekitar 200 ribu. Hmmm… sebagai yang tidak lagi bekerja, saya jadi maju-mundur.
Mau minta uang ke suami, sungkan. Walau
sebenarnya beliau membolehkan, hanya saja saya sayang uangnya. Hmmm bagaimana
ya? *pelitmodeon
Pelatihan spa dan pijat bayi
Dari dulu ingin sekali
mengikuti pelatihan ini. Sayangnya kondisi belum memungkinkan. Karena tinggal
bertiga di kota seberang, BabyZril nanti saya titipkan siapa bila ikut
pelatihan yang biasanya berlangsung seharian ini? Kalau soal biaya, maish bisa
lah dicicil tiap bulan. Kalau tidak salah sekitar 2,5 juta. Lah, kalau jutaan
bisa diusahakan, tapi urusan gigi kok maju mundur? Haha. Manusiawi.
Mengikuti seminar kebidanan
Jauh di lubuk hati,
saya belum 100% ikhlas melepas profesi ini. Siapa tahu kalau BabyZril sudah
besar (entah seberapa), saya bisa bekerja kembali. Oleh karenanya, Surat Izin
Bidan (SIB) saya tidak boleh mati. Harus terus diperpanjang per 5 tahun. Dan ini
butuh bukti ikut seminar kebidanan untuk meng-update ilmu. Sayangnya sampai detik ini, saya belum juga ikut
seminar. Salah satunya karena kurang informasi, di mana diadakan seminar kebidanan
tersebut. Karena memang masih amat jarang.
Ah semoga
keinginan-keinginan ini dapat segera terealisasi. Setahap demi setahap. Aamiin.
masyaallah, semoga terwujud semua harapannya ya :)
BalasHapusAyooo KB. Haha, tapi gak papalah kalau Zril punya adik
BalasHapusIkut mendoakan agar kegiatan dalam list di atas dapat dilakukan satu per stu, Mbak. Terutama mencatat tumbuh kembang anak. Seru lho, bukunya nanti buat kado perkawinan anak 😁
BalasHapussemoga segera terwujud ya, aamiin
BalasHapusPencatatan di posyandu memang kadang-kadang masih suka belum rapi. Makanya kalau imunisasi anak juga saya lebih memilih ke rumah sakit. Biar ada pencatatan yang rapi kalau di rumah sakit
BalasHapusBaru kali ini saya membaca keinginan dalam bidang kesehatan .... dari orang kesehatan. Memang ya Mbak kalo sudah kadung cinta sama profesi yang dulu, kalau lepas pasti terkenang terus. Semoga kelak bisa menjadi bidan lagi yaa, toh masih banyak yang membutuhkan jasa bidan. Semangat, Mbaaak :)
BalasHapusEalaah baru ngeh, ini Artha toh hahaha, saya mendukung ya Thaa ...
HapusSaya suka lho dulu baca2 blog yang ada hubungannya dengan bidan itu. Semoga nanti bisa lanjut ya Thaa.
Keinginan yang pas tuh buat seorang bidan mendalami keilmuanya, smg bisa jadi kayak dokter juga ya, krn banyak keinginan sprt ilmu kedokteran yg byk
BalasHapusMbak..download aja catatan tumbuh kembangnya..Juga info pelatihan kebidanan dll cari tahu di internet...semua ada.
BalasHapusOh ya, serius ngeblognya juga biar dapat rejeki dari sini jadi enggak bingung lagi cari dana buat bersihin karang gigi
Yuk ah semangat
Kerja enggak harus keluar rumah
Semoga semuanya terwujud ya mba. Itu membersihkan karang gigi aku juga pengen, cuman kok takut ke dokter gigi aku hehe
BalasHapusAamiin.
BalasHapusAku yg belum terealisasi juga msh banyak mba. Semoga di 2019 satu per satu bisa kita wujudkan yaa
Semoga keinginan terwujud ya mba. Aku juga pengen bersihin karang gigi. Cuma ngga sempat aja pergi kesana dan takut kalau dengar nama dokter gigi.
BalasHapusSurprise banget ada keinginan seperti ini, aku malah gak kepikiran loh. Wah unik dirimu, Mbak. Btw selepas kerja aku juga sempat berpikir suatu saat pengin kerja lagi. Tapi karena aku tipenya yang agak kemrungsung, akhirnya malah suka senewen sendiri, hehe. Suka dengan persiapan yang Mbak lakukan untuk peluang yang mungkin datang lagi di masa depan. Semoga tercapai semuanya.
BalasHapusSemoga semua keinginanya cepat terwujud yah, aminnn :)
BalasHapusKalau aku penasaran deh sama yang pelatihan spa dan pijat bayi itu, wah kalo bisa pelajari itu kebayang deh anak aku nanti gausah ketempat spa yang mahal2 cukup kupijat sendiri aja kan.hehe *Hemat
Semoga segala keinginannya bisa tercapai mba. Dan bisa mengamalkan segala ilmu di bidang kesehatan terdahalu
BalasHapus