Jodoh Terbaik Berawal dari Kesamaan Memilih Oli Motor Terbaik

"Yuk ikut ganti oli," kata AyahZril kemarin.

Saya yang asyik main dengan buah hati kami, menyahut, "Gak ah, lama."

"Cepet, kok."

Masa sih? Dulu kan saya juga anak motor, pernah ganti oli motor di bengkel. Lama... Sebab antre. Jadi yang membuat lama ialah membludaknya motor di bengkel, dan bukan hanya untuk ganti oli tapi juga diservis.

Kalau diingat-ingat, motor suami jarang masuk bengkel. Paling hanya untuk cek rutin tiap 3 bulan sekali, bukan diservis total. Berbeda dengan motor saya saat masih belum menikah dulu, hampir tiap bulan ke bengkel dan ada saja yang diperbaiki. Dulu, sebelum tahu dan pakai oli motor terbaik.

Motor saya dulu selain dipakai transportasi kerja pulang pergi, juga sering diajak jalan-jalan sore dengan keponakan. Kalau ditotal berapa kilometernya, bisa 30 Km per harinya. Dipakainya juga normal ala cewek, anti ngebut, alon-alon asal kelakon. Tapi sering nabrak sih, kalau gak gitu tiba-tiba jatuh karena kaget ada yang mendahului dari samping, hihi.

Walau usia motor masih setahun, tapi motor saya terasa berat saat dibawa. Seringnya seperti ngadat, akhirnya saya bawa ke bengkel. Kata masnya sih karena saya kelamaan gak ganti oli. Buktinya saat oli di motor saya dikeluarkan, warnanya hitam pekat seperti aspal cair.

Padahal sebulan sebelumnya saya sudah ganti oli, loh. Olinya dipilihkan mas yang di bengkel, sebut saja bengkel A, oli yang nyeponsori bengkelnya katanya. Jadi dia yakin itulah oli motor terbaik. Kalau kuat kasih sponsor kan berarti oli bagus, katanya.

Saya langsung bilang ke mas yang lagi keluarkan oli motor saya, minta dicarikan oli motor terbaik. Siapa tahu ada lagi merek oli yang saya belum ketahui, mengingat selama ini kan mas bengkel di bengkel A yang pilihkan. Saya juga bilang minta oli motor yang mahal, kan biasanya sesuatu yang mahal itu pilihan terbaik. Tapi ternyata mas bengkel berkata, "Bukan harga yang jadi patokan mana yang oli motor terbaik, Mbak."

Saya bengong. Apalagi saat mas bengkel mengambil sebuah oli motor yang kemasan dan namanya baru saya ketahui.

"Ini dari Pertamina, Mbak."

Lah. Bukannya Pertamina itu pom bensin, tempatnya kita beli bahan bakar motor (BBM)?

"Pertamina juga produksi oli motor terbaik, Mbak. Yang ini cocok buat motor Mbak, Pertamina Enduro Synthetic Oil," Mas bengkel sodorkan kemasan oli motornya pada saya.

Setelah saya bolak-balik baca nama produk dan keterangannya, saya pun mengangguk. Saya setuju mengganti oli motor dengan oli motor terbaik versi Mas Bengkel.

"Mahal ya, Mas?" saya lagi memikirkan berapa harganya, takut uang yang saya bawa tak cukup.

"Dengan biaya ganti oli, hanya Rp 37.000,- Mbak. Murah, kok."

Alhamdulillah. Saya pun mengikuti bagaimana Mas Bengkel mengganti oli motor saya. Setelah saya bayar, lalu langsung pulang. Eh benar loh, jalan motor jadi lebih enteng. Lajunya juga lebih nyaman tanpa rasa ngadat.

Sejak itu, saya jadi rutin ganti oli motor dengan Pertamina Enduro. Motor jadi enteng, saya pun jarang ke bengkel lagi. Saya mengubah mindset bahwa bukan harga oli motor yang jadi patokan bagus tidaknya kualitas oli, tapi juga berdasarkan siapa produsennya. Kalau Pertamina kan pastinya juga memikirkan kebaikan untuk kendaraan, tidak hanya mengambil untung saja.

"Ayo, Bun!" lamunan mengenang masa jadi anak motor yang doyan ke bengkel, bubar karena colekan AyahZril di bahu saya. "Helm dipakai, meskipun bengkelnya dekat di tepi jalan raya."

Kami pun berboncengan, dengan Zril di tengah-tengah kami. Perjalanan dari rumah ke bengkel hanya 5 menit, begitu sampai lalu parkir motor dan menuju kasir. Di sana, suami ternyata bilang mau ganti oli motor dan langsung disodorkan Pertamina Enduro untuk diserahkan pada bagian servis motor. Suami pun segera bayar. Harga oli motor Pertamina Enduro sekaligus biaya ganti oli hanya Rp 41.000,-. Terjangkau, bukan?

Saya baru tahu ternyata oli motor yang selama ini ada di motor kami ialah oli motor terbaik Pertamina Enduro. Pantas saja meskipun usia motor sudah sejak suami saya kuliah, sampai sekarang masih enak dipakai. Padahal dipakai kerja pulang pergi dengan jarak tempuh perjalanan 30 menit. Ternyata benar kata orang, jodoh itu berawal dari kesamaan, sama-sama punya Mas Bengkel yang pilih Pertamina Enduro.